Plantation Team

Kami siap menyongsong swasembada Gula Nasional

Pembangunan Pabrik PT. GMM-Blora

Pembangunan pabrik PT. GMM Blora didirikan sejak tahun 2012 sebagai sumbangsih kami pada SWASEMBADA gula Nasional

PT. Gendhis Multi Manis (GMM) Blora

Sumbangsih Kami pada Swasembada Gula Nasional

Kerjasama BRI dan PT. GMM dalam bentuk program KKPE-BRI

Terima kasih kepada BRI atas kepercayaan dan pelayanan yang tulus kepada PT. GMM dan para petani plasma-nya

Single Bud Planting menggunakan Polybag

PG Blora mempersiapkan 1.500.000 bibit tebu unggul dengan sistem Single Bud Planting (SBP)

Kamis, 05 Juni 2014

Pembangunan Pabrik GMM di Blora


"Kletek" Persiapan Tanam Tebu



Pabrik Gula Blora Mulai Beroperasi, Tahap Awal Giling 4000 Ton Tebu Per Hari

Giling tebu perdana di Pabrik Gula (PG) Blora, Rabu (4/6) kemarin ditandai dengan penekanan sirine oleh Dirut PT.GMM Kamadjaya bersama dengan para tamu undangan. (rs-infoblora)
BLORA. Pabrik gula (PG) Blora dengan nama lengkap PT Gendhis Multi Manis mulai berproduksi menggiling tebu, sejak Rabu (4/6) kemarin. Pabrik yang yang berdiri di lahan seluas 43 hektare itu berada di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Pada giling tebu perdana kemarin diramaikan dengan Pesta Rakyat yang dikomandani seniman nasional dari Yogyakarta, Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto melengkapi peresmian pabrik tersebut.

"Kami mampu menggiling 6.000 ton tebu setiap harinya atau setara 4.000 truk tebu. Namun, awal ini kami menggiling 4.000 ton tebu per hari," kata Presiden Direktur PT Gendhis Multi Manis, Kamadjaya.

Kebutuhan gula nasional saat ini sekitar 5,75 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, pabrik gula di Indonesia hanya bisa memasok sekitar 40 persen. Kekurangannya terpaksa mengimpor dari negara lain.

Peresmian operasional Pabrik gula Blora (PT GMM) itu dimeriahkan Pesta Rakyat, semacam cengbengan pada pabrik gula buatan Belanda. Dalam Pesta Rakyat itu, kedudukan petani atau rakyat dengan pengusaha pabrik gula adalah setara.

"Itu untuk menghapus kesan feodal yang selama ini ada di pabrik gula. Di sini, petani dan bos pabrik setara. Pesta Rakyat di pabrik gula Blora memang berbeda dengan cengbengan pabrik gula peninggalan Belanda," kata Butet Kartaredjasa.
 
Lukisan mural di dinding Pabrik Gula (PG) Blora. (rs-infoblora)
Lukisan Mural
Dinding pabrik gula itu juga berbeda dengan pabrik gula lainnya. Lukisan mural sengaja dihadirkan di sana sehingga kesan seni sangat kental di pabrik tersebut. Ada dua sosok petani kekar di sana. Ada kata-kata penggugah semangat bertani dan kebersamaan dalam bahasa Jawa "Tebune Lemu-lemu" (tebunya gemuk-gemuk) dan "Kanggo Urip Bebarengan" (Untuk hidup bersama). Falsafah hidup komunitas Samin berusaha dituangkan di lukisan mural tersebut.

Pabrik itu mempekerjakan 1.000 lebih tenaga kerja dan melibatkan sekitar 20.000 petani tebu di Kabupaten Blora. "Pabrik itu mulai dibangun pada Juni 2011 dengan investasi Rp 1,8 triliun. Saya optimistis pabrik itu bisa memproduksi gula yang berkualitas baik, sebab tebu di Blora rendamannya mencapai 8 persen. Lalu, bagi hasil dengan petani tebu 70 persen untuk petani dan 30 persen untuk pabrik. Sementara itu, pabrik gula milik pemerintah memasang aturan 66 persen untuk petani dan 34 persen untuk pabrik. 

“Jadi, kami menghargai lebih banyak untuk petani," tutur Kamadjaya, pria berambut gondrong yang disemir dengan aneka warna ini.

Saya yakin dengan sistem bagi hasil 70:30, pabrik kami masih tetap mendapatkan untung. Bila dihitung, saya perkirakan bisa mencapai BEP setelah beroperasi delapan tahun," dia menuturkan.

Giling tebu perdana di Pabrik Gula Blora, Rabu kemarin. (rs-infoblora)
Waktu efektif operasi pabrik gula di Blora itu setiap tahunnya ada 11 bulan. Ada satu bulan masa perawatan mesin sehingga untuk sementara produksi dihentikan. 

Kamadjaya juga pernah ikut menangangi revitalisasi pabrik gula Cepiring di Kabupaten Kendal pada 2008. Pabrik peninggalan pemerintah kolonial Belanda itu sudah beberapa tahun mengkrak tidak beroperasi. Karena kebutuhan gula nasional yang tinggi, beberapa pabrik gula di Jawa Tengah dihidupkan kembali.

Sejak 1870, seiring dengan pengenapan sistem hal sewa tanah untuk penggunaan lahan selama 70 tahun, bermunculanlah pabrik gula di Indonesia yang masih dijajah Belanda. Setidaknya ada 74 pabrik gula yang mayoritas berada di Jawa. Setelah Indonesia merdeka, secara perlahan banyak pabrik yang tutup.

Setelah era Reformasi, beberapa pabrik berusaha dihidupkan kembali dengan masih menggunakan mesin lama. Di Jawa Tengah ada 11 pabrik gula yang masih beroperasi. Dengan adanya PT Gendhis Multi Manis, kini ada 12 pabrik yang beroperasi.

Keberadaan pabrik gula baru itu merupakan upaya yang keras dari Kamadjaya.  "Pabrik gula yang terakhir kali dibangun terjadi pada 1984. Kini, kami membangun pabrik baru, tetapi tidak punya lahan tebu (hak guna usaha tanah). Tebu berasal dari rakyat. Kedudukan kami dengan petani menjadi sama," kata Kamadjaya.

"Saat itu, Pak Bibit Waluyo (Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013) menantang saya apakah bisa membangun pabrik yang bagus seperti Cepiring. Bersama Pak Bibit saya ke Blora, kemudian memilih lokasi pabrik di sini," dia menuturkan.

Agar pabrik itu bisa hidup terus, ia masuk ke komunitas penduduk lewat cara kebudayaan. Kamadjaja menginginkan pabrik bersenyawa dengan petani. "Saya bersenyawa dengan petani. Maksudnya, saya dan petani tebu satu nyawa," ujar dia.

Disamping itu, selain PG Blora, nantinya akan ada dua pabrik gula milik swasta yang akan diresmikan menyusul. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir menuturkan untuk mencapai swasembada 5,7 juta ton gula kristal putih, Indonesia revitalisasi 52 PG milik BUMN dan minimal 10 PG baru.

"PG Blora ini harus disambut dengan baik dan semoga memicu investor-investor lain untuk membangun PG baru. Karena ini hanya satu dari 10-15 PG baru yang dibutuhkan untuk mencapai swasembada gula," katanya di sela peresmian PG Blora, Rabu (4/6) kemarin.

Gamal mengatakan pendirian PG baru akan menggenjot efisiensi industri gula nasional yang saat ini berada pada kisaran 70% dengan tingkat rendemen 6%-7%. "Pabrik baru seperti PG Blora ini efisiensinya minimal 85%, kalau pabrik lama hanya 70%. Rendemen juga bisa 8% karena mesinnya baru," tuturnya.

Dalam waktu dekat, lanjut Gamal, setidaknya ada dua PG baru milik swasta yang akan diresmikan. Dua pabrik tersebut adalah milik PT Kebun Tebu Mas di Lamongan, Jawa Timur dan milik PT Adi Karya Gemilang di Lampung. "Kapasitasnya hampir sama dengan PG Blora sekitar 10.000 ton cane per day (TCD). Yang di Lamongan itu konsepnya juga plasma dengan petani lokal," ungkapnya.

Adapun rencana ekspansi lahan perkebunan tebu dan pendirian pabrik gula di Indonesia Timur, kata Gamal, masih menunggu peralihan status lahan dari hutan produksi yang dapat dikonversi menjadi hak guna usaha (HGU). "Di Indonesia Timur ada rencana pembangunan seperti di Sumba dan Merauke, tpai masih menunggu status lahan," imbuhnya.

Berdasarkan taksasi, produksi gula nasional pada 2014 mencapai 2,9 juta ton GKP. Namun, proyeksi tersebut masih perlu dievaluasi mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu. (rs-infoblora)
 
Sumber: http://www.infoblora.com/2014/06/pabrik-gula-blora-mulai-beroperasi.html

ADA "GAENAH” DI PABRIK GULA PT GMM

Pengoperasian mesin giling perdana pabrik gula  PT. Gendhis Multi Manis  (GMM) di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan,  Blora, Jawa Tengah yang , Rabu (04/05) seakan menghantarkan secercah harapan bagi para pekerja dan petani tebu di Kabupaten Blora.  Sebab, setelah menunggu sekitar empat tahun, sejak akhir 2010, akhirnya PT Gendhis Multi Manis (GMM) selaku investor pembangunan Pabrik Gula (PG) Blora bisa menyelesaikan pembangunan PG tersebut.

Kemarin, persiapan tengah dilakukan oleh panitia, bahkan suguhan kesenian Tari Gaenah binanan dari Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora dipentaskan untuk memeriahkan dan sebagai hiburan penyambutan/ suguhan  para tamu undangan.
“Kami sudah melakukan persiapan untuk pementasan kesenian Barongan dan Tari Gaenah untuk dipersembahkan pada acara peresmian pabrik Gula PT. GMM. Ada tujuh personil seniman tari Gaenah yang akan pentas, durasinya kurang lebih lima menit,” kata Kepala DPPKKI Blora H. Slamet Pamudji, SH. M.Hum  melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Suntoyo, S.Kar, Rabu pagi (04/06).

Diperoleh informasi lainnya, seniman dan budayawan kondang dari kota gudeg Yoyakarta, yakni, dua bersaudara,  Butet Kertarajasa dan musisi Djaduk Ferianto (putra almarhum seniman Bagong Kusudihardjo, Red)  juga akan manggung unjuk karya di tengah megahnya pabrik gula PT GMM hari ini.  

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS) PT GMM, Wahyu Agus Siswoyo, mengatakan PG Blora sudah siap melakukan pengilingan tebu dari tebu yang di tanam petani Blora sendiri.

"Sebenarnya mulai 21 Mei lalu sudah melakukan uji coba pengilingan dari tebu yang ada di Blora," ungkap Kepala Humas PT GMM Wahyu Agus Siswoyo kepada wartawan.

Dikatakannya, sejauh ini uji coba pengilingan dengan tebu berjalan lancar. Selain itu sejumlah tenaga kerja juga sudah siap sejak lama. Para tenaga kerja yang ada saat ini mayoritas adalah masyarakat Blora.

Untuk menyambut peresmian pabrik gula baru pertama setelah 30 tahun itu, berbagai kegiatan pendukung akan diadakan di sekitar lokasi PG Blora Desa Tinapan Kecamatan Todanan Blora, di antaranya adalah adanya pasar rakyat dan pesta rakyat yang akan dimulai nanti pada tanggal 4-11 Juni 2014.

"Sebelumnya akan ada finising seni mural di dinding gudang PG Blora yang akan dilakukan oleh atlet pendaki Sabar Gorky pada 3 Juni," jelasnya.

Sabar Gorky lanjutnya akan menyelesaiakan lukisan mural yang sudah ada sehingga mural selesai. Tema yang diusung dalam seni mural itu mengangkat tokoh lokal Blora Samin Surosentiko serta ornamen tanaman tebu dan juga adanya tulisan "Demen Becik Seger Waras" yang mana merupakan falsafah hidup sedulur sikep Samin yang ada di Blora.

Wahyu menambahkan saat peresmian  juga diadakan kirab arak-arakan tebu yang dilakukan oleh petani tebu Blora, peralatan pertanian dan pertunjukan budaya lokal tradisional khas Blora.

Diantaranya, seni Barongan, Tayub, Wayang Kulit, panggung musik, hingga ritual ambengan yang menjadi tradisi warga setempat.

Juga akan ada arak-arakan dari Sedulur Sikep Blora yang menganut prinsip; demen, becik, rukun, seger, waras, dan memuat simbol petani tebu Kabupaten Blora. Salah satunya adalah pembuatan replika tebu berjumlah 16 seperti jumlah kecamatan di Blora.

Informasi dari bagian humas dan protokol Setda Blora, undangan peresmian PT. GMM berlangsung pukul  14. 30 WIB hari ini. (DPPKKI Blora)

Sumber: http://www.blorakab.go.id/modules/news/fullnews.php?fn_id=804

PT. GMM Berkomitmen Menjadi Pabrik Gula Berbasis Tebu

 
 
Blora, InfoPublik - Presiden Direktur PT. Gendhis Multi Manis (GMM) Ir. Kamadjaya kembali tegaskan komitmennya menjadikan PT. GMM menjadi pabrik gula berbasis tebu. Pernyataan Kamadjaya ini seolah menjawab keraguan dari beberapa pihak, yang meragukan komitmen PT. GMM yang berpihak kepada petani.
Hal itu disampaikan Kamadjaya saat peresmian pabrik gula PT. GMM desa Tinapan Kecamatan Todanan, Rabu (4/6). Kamadjaya menegaskan bahwa PT. GMM tidak akan menanam tebu, melainkan membeli tebu milik rakyat.
“PT. GMM menanam tebu hanya untuk pembibitan. Konsep PT. GMM seratus persen plasma,” tegasnya.
Pernyataan Kamadjaya mendapat sambutan positif dari Ketua Komisi IV DPR RI, M. Romahurmuziy, ST MT. Dirinya mengatakan, berdirinya pabrik gula bebasis tebu sudah dinanti-nantikan petani tebu. Komisi IV DPR RI mendukung penuh langkah PT. GMM menjadi pabrik gula yang berbasis tebu, karena Komisi IV DPR RI yang dipimpinnya selama ini terus mendorong berdirinya pabrik gula berbasis tebu.
Romahurmuziy mengungkapkan, selama ini pabrik gula berbasis tebu tertatih-tatih, sehingga petani tebu tertekan. Bedirinya PT. GMM menurutnya, akan menjadi penyemangat dan pendorong berdirinya pabrik gula baru. Komisi IV DPR RI yang dipimpinnya, lanjutnya akan terus mendorong  berdirinya 10 sampai 15 pabrik gula baru dengan kapasitas 10 ribu hingga 12 ribu TCD.
Menurutnya, dengan berdirinya pabrik gula berbasis tebu, impian swasembada gula bukan hanya rencana strategis saja, namun betul-betul membangun kemandirian nasional.
“PT. GMM melahirkan langkah besar dalam melawan serangan gula import atau gula rafinasi. Semoga langkah Bapak Kamadjaya diikuti investor-investor lainnya,” harapnya.
Wakil Bupati Blora Abu Nafi’ mengatakan bahwa berdirinya PT GMM merupakan impian warga masyarakat Blora. “Impian yang hari ini terwujud, impian masa depan Kabupaten Blora,” katanya.
Peresmian PT. GMM dihadiri para mantan Gubernur Jawa Tengah, antara lain: Mardiyanto, Ali Mufidz, dan Bibit Waluyo, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafi'i Ma'arif, Muspida Kab. Blora, para Kepala Dinas dan Camat se-Kab. Blora. Hadir pula seniman kondang Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto. (Ahmad/Kus)

Sumber: http://www.infopublik.org/read/79950/pt.-gmm-berkomitmen-menjadi-pabrik-gula-berbasis-tebu.html

Jumat, 16 Mei 2014

Dialog Petani Tebu dengan Gita Wirjawan di PG Blora

 

PT. Gendhis Multi Manis (PG Blora) telah menerima kunjungan dari Gita Wirjawan dengan agenda ramah tamah dan dialog interaktif dengan petani tebu yang ada di wilayah kabupaten Blora.
Acara yang berlangsung di pabrik gula blora ini dihadiri oleh muspika setempat, petani tebu, Presiden Direktur PT. GMM Kamadjaya, Bibit Waluyo, dan perwakilan APTRI Blora Sunoto, Bambang Sulitsya dan Anton Sudibyo.

"Jika diberi amanah nanti, saya pastikan harga bibit bisa lebih murah dari sekarang, termasuk pupuk dan modal, ini harus dipermudah untuk petani. Kendala utama semacam ini yang harus dibereskan pemerintah," ujar Gita dalam acara dialog dengan petani.

"Terimakasih saya untuk para petani yang sudah mengorbankan waktu kerjanya. Ini pertama kali berkunjung ke Blora. Saya sangat menikmati hamparan sawah, tebu dan hutan jati sepanjang perjalanan. Kita sepatutnya bersyukur. Saya percaya bahwa pelembagaan rasa syukur kita, dapat diwujudkan dengan keberadaan Undang-undang Agraria yang jelas keberpihakannya pada petani, tidak terkecuali petani tebu," tambah Gita.

Dalam kesempatan yang sama, PresDir PT. Gendhis Multi Manis Kamadjaya optimis produksi pabriknya bisa produksi mulai pada bulan Mei 2014, dengan tetap komitmen pada program rendemen minimal 8%, pembagian bagi hasil 70% untuk petani dan 30 % untuk pabrik, dan saat giling tebu dari petani bisa memberikan perwakilannya untuk ikut mengikuti jalannya proses giling.  

Sumber: http://gendhismultimanis.com/desktop/main.php?module=events&year=2014&id=6 

Kamis, 08 Mei 2014

HOT WATER TREATMENT untuk Tanaman Tebu





Dalam rangka akselerasi peningkatan produksi gula nasional, pemerintah melakukan upaya-upaya antara lain dengan kegiatan bongkar ratoon, penggunaan varietas unggul baru dan penggunaan benih yang sehat dan bermutu. Tantangan dan hambatan dalam penyediaan benih varietas unggul maupun benih yang sehat dan bermutu tersebut antara lain faktor waktu, benih yang tersedia terbatas serta adanya penyakit pembuluh RSD yang cukup tinggi.

RSD (Ratoon Stunting Disease) telah tersebar di seluruh pertanaman tebu di Indonesia, prosentase serangan berkisar 10 – 100 % dengan prosentase kerugian sebesar 10 % atau lebih pada lahan sawah dan dapat mencapai 50 % pada lahan kering. Perbandingan lahan sawah dan lahan kering di Indonesia saat ini adalah 20 : 80. Kondisi ini akan mengakibatkan peningkatan serangan RSD di Indonesia.
 
Salah satu upaya untuk memperkecil pengaruh RSD terhadap produktivitas tebu adalah dengan penyediaan bibit sehat melalui perawatan air panas (hot water treatment = HWT) (Bailay and McFarlene dalam Winarsih dan Sugiyarta, 2009).

Zaki Ismail Fahmi (PBT Ahli)
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan

Tim Tanaman Siap Sambut MG 2014


Gathering yang dilakukan oleh Manager kami pada hari Kamis 08/05/2014 memberikan semangat bagi Tim Tanaman untuk memberikan penyuluhan ke petani tebu Blora terkait MG 2014. Harapannya petani tebu dapat memberikan hasil tebunya kepada PG Blora, bagi petani tebu Blora yang akan mengirimkan tebunya di PG Blora akan dijamin minimal rendemen 8%. Hal ini sebagai apresiasi PT GMM kepada masyarakat dan petani tebu Blora yang telah mendukung penuh berdirinya PT GMM di Kabupaten Blora.

Plantation Division "Yes, We Can"


Penentu TAKSASI TEBU


Tinggi tanaman
Jumlah batang/ laci
Diameter tebu : Berat batang/ meter
Jumlah laci/ ha
 
Contoh:
Tinggi tanaman: 2,5 meter
Jumlah batang/laci: 80 batang
Diameter tebu: 0,37
Jumlah Laci/ha: 1150
jawab:
= 2,5 X 80 X 0,37 X 1150
= 85100 kg/ha
= 851 ku/ha
= 85,1 ton/ha

PENGAJUAN SPTA GMM

Beberapa yang perlu dipesiapkan untuk pengajuan SPTA PT GMM, diantaranya adalah:
1. Foto copy KTP yang masih berlaku
2. Foto copy Rekening BRI
3. Catat Luas Lahan yang anda miliki
4. Catat kesanggupan pengiriman (jumlah rit/hari)
5. Catat No Handphone anda pada lembar Fotocopyan tersebut.

*Semua berkas dapat diberikan ke kantor Plantation/Tanaman PG BLORA PT GENDHIS MULTI MANIS atau bisa diberikan kepada SINDER Wilayah

HPP Gula Petani Rp 8.250

JAKARTA (6/5/2014) – Kementerian Perdagangan akhirnya menetapkan harga patokan petani gula sebesar Rp 8.250 per kilogram, mengingat di Indonesia telah memasuki musim giling.  “HPP ditetapkan sebesar Rp8.250 per kilogram, surat akan dikirim hari ini kepada Ketua Dewan Gula Indonesia,” kata Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dalam jumpa pers di Kementerian Perdagangan,
Berdasarkan surat dari Kementerian Pertanian pada 8 April 2014 menyebutkan bahwa rendemen gula pada tahun ini adalah sebesar 8,07 persen.  Dengan  rendemen tersebut maka ditetapkan biaya pokok produksi (BPP) sebesar Rp 7.892 per kilogram.  Dengan dasar itu dan semua pertimbangan, maka kami merasa adanya keberpihakan pada petani untuk memberikan keuntungan bagi mereka diatas BPP sebesar Rp350 per kilogram. Penetapan HPP tersebut juga sudah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan para pemangku kepentingan dan semua pihak, dan penetapan besaran tersebut juga merupakan bukti keberpihakan pemerintah kepada para petani.
Sementara itu,  harga gula kristal putih (GKP) internasional hingga masuk di pelabuhan dalam negeri sebesar Rp 7.100 per kilogram, dimana jika dibandingkan dengan HPP yang ditetapkan pemerintah ada selisih sebesar Rp1.150 per kilogram.  Jika impor gula, harganya sebesar Rp7.100 per kilogram, sementara HPP ditetapkan Rp  8.250 per kilogram, itu intervensi pemerintah bahwa selisih Rp1.150 tersebut adalah bentuk keberpihakan dari pemerintah ke petani kita.  Dengan ditetapkannya HPP gula sebesar Rp  8.250 tersebut akan memberikan kotribusi terhadap inflasi hanya sebesar 0,008 persen, dan diharapkan penetapan tersebut dapat dijadikan acuan.
SUMBER : antarajatim.com

Selasa, 06 Mei 2014

PT GMM Dukung Tim Atlit Dayung Mustika Blora

 
PT. Gendhis Multi Manis (PG Blora) dalam menunjang program CSR(Corporate Social Responsibility) sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial di lingkungan sekitar masyarakat dan dilakukan secara berkelanjutan.

PT. GMM (PG Blora) dalam hal ini memberikan sumbangsih CSR senilai Rp. 10.000.000 kepada tim atlit dayung Mustika Blora guna mendukung performansi atlit untuk terus berjuang dan berprestasi di cabang olahraga dayung.

Penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. GMM (PG Blora) kepada tim atlit dayung Mustika Blora diadakan di kantor PT. GMM (PG Blora) dengan alamat Jalan Raya Kunduran – Todanan Km 7 Blora, dilakukan oleh Bapak Edi Winoto selaku General Manager PT. GMM dan diserahkan ke Bapak Kiman selaku penanggung jawab tim atlit dayung Mustika Blora.

Rangkaian acara ini dihadiri oleh 20 (dua puluh) atlit dayung Blora, management PT. GMM dan perwakilan petani tebu di Blora.

“Kami mengucapkan terima kasih untuk PT. GMM (PG Blora) yang telah membantu sumbangsih bagi tim atlit dayung Mustika Blora”, kata Bapak Kiman

“Program CSR ini merupakan upaya tanggung jawab sosial dari PT. GMM (PG Blora) untuk tetap menjaga hubungan baik perusahaan dengan lingkungan masyarakat di wilayah Kabupaten Blora”,kata Bapak Edi Winoto

“Dengan adanya program dukungan positif ini semoga bisa memacu tim atlit dayung Blora semakin berprestasi dan membawa nama baik kota Blora”, kata Wahyu Agus selaku Humas PT. GMM menambahkan

Sumber: http://gendhismultimanis.com/desktop/main.php?module=events&year=2014&id=5

Kamis, 24 April 2014

CARA BUBIDAYA TEBU




1.      PERSIAPAN  BUKA KEBUN
a.       Babad-babad
b.      Bersih-bersih
c.       Herbisida 1: Bahan aktif glyfosat, bersifat sistemik
Merk dagang : Round up, Sand up, Sit up, Petir,crash dll.
Dosis : 4-5 liter/Ha (tergantung ketebalan gulma)
Jika bahan aktif paraquat : bersifat kontak, hanya membakar, tidak mematikan sampai ke jaringan tanaman

2.      PEMBUKAAN TANAH

3.      PENANAMAN 
a.       Bibit : Bagal 2 mata, bibit rayungan, bud chip
-          Bagal : kletek, potong bibit 2 mata, ecer bib
-          Rayungan : mata tunas sudah tumbuh; cocok untuk lahan berpengairan

-          Bud chip : 1mata dalam polibag 
a.       Pupuk
PUPUK I : bersamaan tanam; setengah dosis
- Untuk memberikan nutrisi pada bibit untuk tumbuh tunas

- Untuk meminimalisasi kehilangan pupuk dan biaya pemupukan
b.      Turun tanah

-    Tutup tipis/sedikit dengan tanah gembur/remah
 
PEMUPUKAN
Standar penggunaan pupuk = 10 ku/ha
a.       Pupuk I      : bersamaan tanam
-          ZA                   :  2 - 2,5  ku/ha
-          Phonska           :  3 - 2.5  ku/ha
b.      Pupuk II     : ≤ 45 HST (Hari Setelah Tanam)
-          ZA                   :  2 - 2,5  ku/ha
-          Phonska           :  3 - 2.5  ku/ha

2.      PEMBERIAN AIR
-          Pompa air
-          Biasanya untuk tanam pola 1 (Mei-Juni)

3.      PEMBUMBUNAN
a.       Jugar
-          Menyeimbangkan udara dan air dalam tanah
-          Cacah, untuk menggemburkan tanah, membunuh gulma
b.      Bumbun I
-          Fungsi : meningkatkan jumlah anakan tebu
-          Saat 3-4 MST (Minggu Setelah Tanam), 3-4 helai daun
c.       Bumbun II
-          Fungsi : memperbesar batang anakan
-          Saat 2 BST (Bulan Setelah Tanam), anakan tebu lengkap
d.      Bumbun III
-          Fungsi : menghentikan munculnya anakan
-          Saat 3 BST (Bulan Setelah Tanam), semua got diperdalam
e.       Gulud
-          Pemberian tanah terakhir
 


1.      PENYIANGAN
a.       Pra tanam
-          Sebelum bibit tebu ditanam
-          Bahan aktif glyfosat
-          Membunuh gulma berdaun sempit, terutama alang-alang
b.      Pasca Tanam
-          Setelah tanaman tebu tumbuh
-          Bahan aktif ametryn. Merk dagang : Ametox, Amexone, Amegrass, Amtrax, dll. (bisa ditambah dg bahan aktif DMA)
-          Membunuh gulma berdaun lebar
-          Dosis  4-5 liter/ha (tergantung ketebalan gulma)
-          Diaplikasikan saat gulma mulai tumbuh

2.      PEMELIHARAAN SALURAN
-          Turun hujan perlu pendalaman got, agar air dalam kebun tuntas : untuk pengeluaran air dari dalam kebun tebu
-          Kekeringan : untuk pemasukan air ke dalam kebun tebu

3.      LAIN-LAIN
a.       Kletek tebu
-          Kletek I                        : Saat 6-7 daun kering
-          Kletek II          : Saat 6-7 daun kering lagi
-          Kletek tebu dilakukan selang-seling : Jalur 1 dan jalur 3 untuk menaruh bekas kletekan, sedang jalur 2 tetap bersih dari daun kletekan tebu
-          Fungsi Kletek tebu :
1.      Mengurangi tingkat kerobohan tebu karena angin, daun tebu yang tidak dikletek memperberat bagian atas batang tebu
2.      Mengurangi kelembaban batang tebu, jika lembab menjadi rumah hama dan penyakit tebu
3.      Meningkatkan tingkat kemasakan tebu
4.      Memberikan ruang agar aerasi dan penyinaran dalam kebun tebu lancar
b.      Tebu roboh
-          Jika roboh, segera berdirikan dan ikat
-          Jika sudah beberapa hari, jangan diberdirikan karena akan patah

1.      PANEN
Analisa pendahuluan : tingkat kemasakan tebu di kebun
a.       Brix refractometer : selisih batang bawah dan atas ≤ 2
b.      Jadwal tebang berdasar kemasakan tebu
c.       Kriteria layak giling : MBS (Manis, Bersih, Segar)

TAKSASI TEBU
1.      Tinggi tanaman;
2.      Jumlah batang/laci;
3.      Diameter tebu : berat batang tebu/meter;
4.      Jumlah laci/ha

ANALISA USAHA TANI TEBU (PLANT CANE)
1.      Pendapatan/ha
Protas : 750 ku/ha x Rp 57.000,- = Rp 42.750.000,-
2.      Biaya/ha total = Rp 37.000.000,-
-          IPL       : Rp 4.000.000,-
-          Bibit     : Rp 6.000.000,-
-          Pupuk  : Rp 2.000.000,-
-          Bigar    : Rp 10.000.000,-
-          T&A    : Rp 15.000.000,-
3.      Laba/ha
Pendapatan-Biaya = Rp 5.750.000,- /ha 

ANALISA USAHA TANI TEBU (RATOON)
1.      Pendapatan/ha
Protas : 750 ku/ha x Rp 57.000,- = Rp 42.750.000,-
2.      Biaya/ha total = Rp 29.000.000,-
-          IPL       : Rp  4.000.000,-
-          Bibit     : Rp  0
-          Pupuk  : Rp  2.000.000,-
-          Bigar    : Rp  8.000.000,-
-          T&A    : Rp 15.000.000,-
3.      Laba/ha
Pendapatan-Biaya = Rp 13.750.000,- /ha 


Plantation_GMM